Postingan

Kiyai Berpersfektif Adil Gender dari Menes (Bagian 1)

Gambar
Bagian 1 Kiyai Berpersfektif Adil Gender dari Menes Pada International Women Day di tahun 2020, ada satu tulisan yang menarik untuk diangkat kembali. Tulisan ini adalah buah pikir dari almagfurlah KH. Tb. A. Ma’ani Rusjdi, seorang Kiyai asal Menes, salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Pandeglang-Banten. Ia menulisnya sekitar tahun 2000 di usianya yang ke 75 tahun. Tulisan ini juga tidak banyak dibaca dan diketahui oleh santri-santrinya. Ternyata guru yang menjadi panutan pernah mengemukakan pendapatnya mengenai “perempuan”. Apa yang pernah dituliskan oleh almagfurlah   20 tahun yang lalu mengenai “posisi perempuan dalam Islam” ternyata sampai hari ini masih terus dibahas oleh berbagai kalangan. Berikut sari tulisan almagfurlah yang dikutip dari buku 75 Tahun Pengabdian KH. Tb. A. Ma’ani Rusydi. Pandangan terhadap Perempuan dalam Islam Allah Swt. menciptakan segala makhluk baik yang dapat diindra oleh mata maupun yang tak dapat diindra oleh ...

Poligami; Bentuk Kekerasan Terhadap Perempuan

Gambar
Credit gambar:  https://www.voaindonesia.com/a/komnas-perempuan-praktik-poligami-adalah-kekerasan-terhadap-perempuan/4702669.html Baru-baru ini perbincangan soal poligami kembali mencuat ke permukaan pasca pernyataan ketua umum PSI Grace Natalie dalam acara Festival 11 di Jatim Expo Surabaya (11/12). Grace mengatakan "tidak akan mendukung kader, pengurus, dan anggota legislatif mempraktikkan poligami". Pernyataan Grace tersebut berdasarkan penelitian LBH APIK soal poligami yang menyimpulkan bahwa pada umumnya praktik poligami menyebabkan ketidak adilan: perempuan yang disakiti dan anak yang ditelantarkan. Pernyataan Grace bagai gayung bersambut. Komisioner Komnas Perempuan Imam Nakhe'i juga turut mengomentari sikap PSI tersebut. Menurut Imam, "Bagi kami Komnas Perempuan, poligami adalah kekerasan terhadap perempuan." Lebih lanjut lagi Imam menyatakan, ada tiga kategori posisi negara dalam konteks poligami, yakni negara yang melarang, negara yang m...

Beda Pengalaman, Beda Perlakuan

Gambar
Credit by Pinterest Hi Puan-puan dan Tuan-tuan, tulisan ini ditulis sebagai refleksi diri dan rasa syukur atas terpilihnya saya sebagai salah satu muslimah untuk program @muslimahforchange   yang diselenggarakan oleh @pendidikanpesantren dan @wahidfoundation , maka dengan senang hati saya akan membagikan salah satu pengetahuan yang keren dalam salah satu sesi di program tersebut, tentunya disampaikan oleh pembicara yang keren juga, Dr. Nur Rofiah, Bil. Uzm. Dosen Pascasarjana PTIQ Jakarta yang sudah malang melintang di dunia per-gender-an. Tulisan ini juga semata ditulis dengan tujuan untuk menyebarluaskan prinsip kesalingan di antara Puan dan Tuan para pembaca. Namun sebelumnya, para pembaca jangan merasa tabu dengan hal-hal yang akan dipaparkan di bawah ini. Mari membiasakan diri untuk tau lebih luas dan mendalam mengenai pengetahuan yang selama ini dianggap tabu dan tidak layak didiskusikan di ruang publik. Pada sesi Pemberdayaan Perempuan dalam Islam . Setidaky...

Pelecehan Seksual dan Sisa Peradaban Kaum Jahiliyah

Gambar
Credit gambar:  https://lokadata.id/artikel/jalan-terjal-penyintas-kekerasan-seksual-di-kampus-biru Kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum dosen di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, yang merupakan Perguruan Tinggi berbasis Islam, menambah daftar panjang kasus pelecehan seksual di lembaga pendidikan tinggi di Indonesia. Kasus pelecehan seksual memang seperti gunung es, nampak kecil di permukaan namun dasarnya yang besar dan tak terlihat, bukan menandakan kasus-kasus demikian tidak ada dan tidak terjadi, tetapi ada dan senyap. Terbukti, setelah kasus Agni terkuak, Alma dan Ratih (ketiga nama bukan nama sebenarnya) memberanikan diri untuk berbicara dan mengungkapkan apa yang sudah mereka alami. Ya, mereka berdua mengalami kasus yang kurang lebih sama dengan kasus Agni. Bedanya, Agni korban pelecehan seksual yang mecari keadilan dan kemudian tidak mendapatkannya dari lembaga pendidikan tinggi dimana ia berada, sehingga pelaku bisa melenggang bebas dan lulus dar...

Dear Ustadz, Sampai Hari Kiamat Pemaksaan Hubungan Seksual adalah KDRT

Gambar
Credit gambar:  https://bappeda.ntbprov.go.id/covid-19-dan-kdrt/ Baru-baru ini pernyataan dari al-Ustadz Tengku Zulkarain, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, mengenai hasrat seksual seorang suami menjadi hangat diperbincangkan. Pasalnya ketika ia diwawacarai megenai RUU P-KS, ia menyatakan pernyataan yang menimbukan kontroversi. “Kalau sudah mau (melakukan hubungan seksual), tidur aja, gak sakit kok,” begitu pernyataan yang diucapkannya dalam siaran sebuah stasiun televisi. Hal tersebut jelas menimbulkan kontroversi dari berbagai pihak. Bagaimana tidak, Rasul Muhammad, Saw. saja memberikan contoh teladan yang luar biasa baiknya atas kemitraan dengan istrinya. Rasulullah Saw. menganggap istrinya sebagai mitra yang setara, sehingga Rasulullah Saw. pernah menjahit bajunya sendiri. Jika rasul saja mau menjahit bajunya sendiri tanpa merepotkan istri, tentunya untuk urusan yang lebih privat, ia melakukannya dengan lemah lembut, pastinya dengan tidak melukai istri. Co...